Jumat, 30 Juli 2010

Biografi Hans Lippershey

Hans Lippershey - Penemu Teleskop


Hans Lippershey (Wesel 1570 - Middelburg 1619 ) adalah seorang Belanda lensmaker , lahir di Wesel, di barat Jerman . He settled in Middelburg in the Netherlands , was married in 1594 , and become a citizen in 1602 . Dia menetap di Middelburg di Belanda , menikah di 1594 , dan menjadi warga negara di 1602 .

He was credited with creating and disseminating designs for the first practical telescope . Dia dikreditkan dengan menciptakan dan menyebarkan desain untuk pertama praktis teleskop . Crude telescopes and spyglasses may have been created much earlier, but Lippershey is believed to be the first to apply for a patent for his design (beating out Jacob Metius by a few weeks) and make it available for general use in 1608 . teleskop Mentah dan spyglasses mungkin telah dibuat jauh lebih awal, tetapi Lippershey diyakini menjadi yang pertama mengajukan permohonan paten untuk desainnya (pemukulan dari Yakub Metius oleh beberapa minggu) dan membuatnya tersedia untuk penggunaan umum di 1608 . He failed to receive a patent but was handsomely rewarded by the Dutch government for copies of his design . Dia gagal untuk menerima paten tapi mahal dihargai oleh Belanda pemerintah untuk salinan nya desain . A description of Lippershey's instrument quickly reached Galileo Galilei , who created a working design in 1609 , with which he made the observations found in his Sidereus Nuncius of 1610 . Penjelasan tentang Lippershey's instrumen cepat mencapai Galileo Galilei , yang menciptakan desain bekerja di 1609 , dengan yang ia melakukan observasi yang ditemukan dalam bukunya Sidereus Nuncius dari 1610 .

There is a legend that Lippershey's children actually discovered the telescope while playing with flawed lenses in their father's workshop , but this may be apocrypha l. Ada sebuah legenda bahwa anak-anak benar-benar menemukan teleskop Lippershey sambil bermain dengan lensa cacat di ayah mereka workshop , tapi ini mungkin tulisan yg diragukan pengarangnya l. The son of Zacharias Janssen of Middelburg subsequently testified that Lippershey had stolen the idea for his instrument from his father -at a time when Janssen would have only been two years old. Bin Zakaria Janssen dari Middelburg kemudian bersaksi bahwa Lippershey telah mencuri ide untuk instrumen dari ayahnya-di saat Janssen akan hanya dua tahun.

Lippershey crater , on the Moon , is named after him. Lippershey kawah , di Bulan , dinamai menurut namanya. 

* The Galileo Project — Lippershey biography. * Proyek Galileo - Lippershey biografi.
* Daniel J. Boorstin , The Discoverers (New York: Random House, 1983), 315. * Daniel J. Boorstin , penemu (New York: Random House, 1983), 315.

Biografi Zacharias Janssen

Zacharias Janssen - Penemu Mikroskop


Zacharias Janssen atau yang akrab dikenal dengan nama Janssen merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Belanda. Penemuannya yang paling terkenal yaitu mikroskop pertama yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil ukurannya dan sulit dijangkau bila menggunakan mata telanjang. Penemuan mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak sedikit penemuan-penemuan besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia diteliti dengan menggunakan mikroskop. Menurut sejarah, beliau dilahirkan pada tahun 1580 di negara Kincir Angin, Belanda, dan meninggal dunia pada usia 58 tahun atau tepatnya pada tahun 1638.

Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan kasat mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, beliau berhasil menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa cembung dan cekung untuk memperbesar tampilan benda-benda yang sangat kecil ukurannya. Mekanisme penyetelan fokus yang pertama untuk mikroskop tersebut dibuat dan disempurnakan oleh Campini, seorang ilmuwan yang berasal dari Italia, pada tahun 1668. Namun, kemudian Anton van Leuwenhoek, seorang ilmuwan yang berasal dari Belanda merasa bahwa mikroskop yang dibuat oleh Janssen kurang sempurna. Akhirnya beliau membuat mikroskop yang memiliki daya pembesar sampai dengan 770 kali pada tahun 1660, sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian terhadap mikroorganisme dan sel-sel darah manusia.

Walaupun mikroskop yang digunakan saat ini memiliki kemampuan pembesar yang sangat besar, namun Janssen tetap dikenal sebagai orang pertama yang telah berhasil menciptakan mikroskop, yang mengantar pada evolusi langsung dari lensa yang dibuat untuk pengguna kacamata.


Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku : 112 Manusia Genius di Dunia
Judul artikel : Zacharias Janssen Tahun 1580-1638
Penulis : M. Martinus
Penerbit : Restu Agung, Jakarta 2006
Halaman : 264 -- 265

Biografi Anthony Van Leuwenhoek (24 Oktober 1632 – 30 Agustus 1723)

Anthony Van Leuwenhoek - Penemu Lensa

Penemu kuman Antony van Leeuwenhoek lahir di Delft, Negeri Belanda. Dia berasal dari famili kalangan tengah dan hampir sepanjang hidupnya jadi pegawai kotapraja dalam posisi yang tidak begitu penting.
 
Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat kaca mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko dan beli mikroskop, karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali bukan penggosok lensa profesional dan belum pernah dapat didikan khusus di bidang itu. Meski begitu, keahlian yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu.

Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil. Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan yang jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang masih ada punya kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia berhasil membuat lebih sempurna dari itu.

Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti pelbagai macam benda, mulai rambut hingga sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil. Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti dan membuat gambar sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.

Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan “The Royal Society of England” suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.
Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan cuma tahu satu bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.

Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu. Kesehatannya baik, masih dapat bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh kenamaan mengunjunginya, termasuk Czar Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun 1723 juga di Delft pada umur 90 tahun.

Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih. Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap.

Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap kuman. Ini merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan penyuburan dalam sejarah manusia. Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, penuh dengan kehidupan. Meski belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia. Sesungguhnya, “benda amat kecil mikroskopis” itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting baik untuk kehidupan maupun kematian manusia. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek sanggup menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di sumur dan di kubangan, di titik air hujan, di mulut dan usus menuju anus manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk bakteri, juga protozoa dan menghitung ukurannya.

Penggunaan penemuan besar Leeuwenhoek belum terlaksana sampai datangnya Pasteur hampir dua abad kemudian. Fakta menunjukkan, seluruh obyek masalah mikrobiologi praktis tak ada kegiatan hingga abad ke-19 tatkala mikroskop yang disempurnakan dikembangkan. Orang mungkin mempertanyakan andaikata Leeuwenhock tak pernah lahir ke dunia dan penemuan-penemuannya tak terjadi hingga abad ke- 19, mungkin saja hanya membuat sedikit perbedaan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada bantahan bahwa Leeuwenhoek-lah yang menemukan kuman, dan melalui dia dunia ilmu pengetahuan menjadi sadar terhadap kehadirannya.

Leeuwenhoek seringkali dianggap sebagai orang yang karena nasib baik kebetulan tergelincir pada penemuan ilmiah penting. Ini samasekali jauh dari kebenaran. Penemuan mikro-organisme-nya merupakan akibat normal dari pembikinan mikroskop yang cermat dengan kualitas yang tak ada bandingannya dengan yang sudah ada masa itu, dan kesabaran serta ketepatannya selaku peneliti. Dengan kata lain, penemuannya adalah hasil dari gabungan antara ketrampilan dan kerja keras, berlawanan dan tak ada sangkut-pautnya dengan sekedar nasib keberuntungan.

Penemuan kuman ini merupakan suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dilakukan oleh perseorangan. Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian. Penemuan protozoa dan bakterinya tak dapat bantuan siapa pun-tidak demikian halnya pada sebagian terbesar kemajuan di bidang biologi –serta bukannya merupakan pertumbuhan wajar dari pengetahuan biologi sebelumnya. Faktor inilah, bersamaan dengan arti penting penggunaan penemuannya, yang membuatnya dapat tempat tinggi dalam urutan daftar buku ini.
ANTONY VAN LEEUWENHOEK 1632-1723


Diambil dari:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
oleh Michael H. Hart, 1978

Biografi Rene Laennec (17 February 1781 - 13 August 1826)

Rene Laennec - Penemu Stetoskop

René-Théophile-Marie-Hyacinthe Laennec (17 Februari 1781, Quimper - 13 Agustus 1826, Ploaré) adalah seorang dokter Perancis, penemu stetoskop. Kakeknya adalah walikota Quimper antara tahun 1763-1765.

Dia belajar kedokteran dengan sejumlah dokter terkenal, seperti Guillaume Dupuytren dan Jean-Nicolas Corvisart di Paris. De l'auscultation médiate (1819) mengusulkan suatu cara baru dalam diagnosis, menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara organ tubuh. Mendirikan anatomi klinik kedokteran, ia membandingkan gejala penyakit dengan lesi yang terdapat pada suatu penyakit. Ia mengklarifikasi dan mendiskusikan sejumlah penyakit, seperti rales, ronki, krepitans, egofoni, peritonitis, melanoma. Istilah sirosis Laennec berasal dari namanya.

Ironisnya, Laennec meninggal akibat tuberkulosis, penyakit yang sedang ditelitinya.